Jumat, 08 Januari 2016

Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima, maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.

Contoh-contoh kalimat efektif:
Semua yang hadir dalam rapat kali ini harus membuat laporan.
Rumah saya berada di jalan pancasan bogor.
Karena tidak datang, ia tidak dipilih dalam acara itu.
Hadirin serentak berdiri ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Tidak Efektif:
1. Kepada semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
2. Di dalam artikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan.

Efektif:
1. Semua informan penelitian mendapat dua instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
2. Dalam artikel Koran menyuratkan sumber daya alam di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Beredarnya internet masuk desa bermanfaat bagi masyarakat pedesaan.

Analisis: Facebook Messenger bakal Punya 'Pelayan Toko'

Fungsi Facebook Messenger akan diperluas. Pengguna bisa berbelanja lewat layanan ini, dan dilayani oleh bot yang akan bertindak sebagai pelayan toko.


Facebook memungkinkan sejumlah developer terpilih bisa mengakses Software Development Kit (SDK) untuk Messenger. Dengan demikian, mereka bisa membuat bot untuk aplikasi messenger ini.

Bot di sini bukan mesin otomatis yang menyebarkan spam, melainkan bot yang dilengkapi kecerdasan buatan dan bisa merespons permintaan pengguna ketika akan membeli sesuatu melalui Messenger.

"Kami punya ide agar pengguna tak hanya bisa berbicara kepada sesama pengguna. Ke depannya, e-retailer bisa menambahkan tombol 'Beli' dan layanan lainnya," kata Product Manager Facebook Seth Rosenberg seperti detikINET kutip TechCrunch, Kamis (7/1/2016).

Langkah yang dilakukan Facebook ini membuat layanan Messenger mirip seperti WeChat dan Line. Dua layanan ini misalnya, bisa mengontak akun resmi sebuah brand atau merchant untuk membeli tiket film, bahkan membayar sebuah tagihan.

Dengan membuat aplikasi chat punya lebih banyak fungsi, Facebook sepertinya berharap agar para penggunanya semakin betah dan loyal memakai layanan Messenger.



Analisis:

Membeli barang via online melalui chat dan dilayani oleh bot? Sepertinya facebook mulai ingin mengembangkan hal tersebut. Mempermudah proses transaksi bagi si penjual mungkin akan meningkatkan angka penjualan juga. Entah teknologi ini akan segera diterapkan. Semoga dapat sesuai ekspektasi.

Analisis: Penting! Literasi Internet Masuk Sekolah

Literasi digital/internet diyakini penting untuk diberikan kepada para siswa. Sebanyak 73% dari 165 responden guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA se-Jabodetabek, Sukabumi dan Cilegon menyatakan bahwa materi literasi digital/internet 'sangat perlu' diberikan kepada siswa.


Sedangkan 26% menyatakan ‘perlu' dan hanya 1% yang menyatakan 'belum perlu' bagi para siswa. Lalu bagaimana sebaiknya materi literasi digital/internet diposisikan dalam kegiatan belajar mengajar?

'Masuk kurikulum!', demikian jawaban 52% responden. 29% lainnya memilih menjadi 'materi khusus guru BK', 18% memilih menjadi kegiatan ‘ekstrakurikuler', dan hanya 1% berpendapat bahwa literasi digital/internet belumlah perlu ada di materi dalam lingkup sekolah.

Data di atas merupakan hasil jajak pendapat sederhana yang dilakukan ICT Watch terhadap 165 Guru BK ketika mengikuti pelatihan kompetensi, salah satunya tentang Internet Sehat (internetsehat.id), yang difasilitasi Universitas Pancasila, 8 Desember 2015.

Walau sudah dipastikan literasi digital/internet perlu bagi siswa, ternyata kegiatan penyampaian materi tersebut di sekolah-sekolah tidaklah memadai. 40% responden menyatakan 'tidak pernah' ada kegiatan workshop atau seminar tentang literasi digital atau internet di sekolah untuk siswa dan 52% responden menyatakan hanya 'sesekali/insidentil’.

Hanya 7% yang menyatakan 'rutin/berkala', dan 1% lainnya 'tidak tahu'. Padahal 88% responden menegaskan bahwa 'ada cukup banyak' pelajaran atau tugas sekolah yang menganjurkan siswa untuk mencari jawaban di Internet! 12% lainnya menyatakan 'hanya sedikit' dan tidak ada yang menjawab 'tidak ada' atau 'tidak tahu’.

Kemudian ketika ditanyakan seberapa sering terjadi kasus di sekolah yang terkait dengan penggunaan Internet oleh siswa, 16% menyatakan 'cukup sering', 53% responden menyatakan ‘sesekali', 21% ‘jarang; dan hanya 10% yang menyatakan 'tidak pernah'.

Lantas menurut responden, risiko apa yang paling sering dihadapi murid ketika menggunakan Internet? 35% adalah kecanduan (internet), 29% adalah terpapar konten negatif, 22% cyberbully, 10% pelanggaran privasi dan 4% predator (pedofil) online.

Dari paparan data di atas, tampak jelas adanya kebutuhkan yang signifikan untuk menghadirkan materi literasi digital / Internet di sekolah bagi para siswa. Hal ini selaras dengan semangat World Summit on the Information Society (WSIS) khususnya rencana aksi Capacity Building, yang meminta setiap negara untuk: membangun kebijakan dalam negeri guna memastikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terintegrasi penuh ke dalam pendidikan dan pelatihan di seluruh jenjang, termasuk dalam pengembangan kurikulum, pelatihan guru, manajemen dan administrasi institusi, dan juga mendukung konsep pembelajaran seumur hidup.

Untuk itulah maka pengampu kebijakan terkait, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dinilai ICT Watch perlu segera duduk bersama dengan pemangku kepentingan terkait semisal Indonesia Child Online Protection (ID-COP) dan lainnya guna merumuskan bentuk implementasi literasi digital/internet secara terstruktur dan berkelanjutan di sekolah-sekolah.

Sejatinya, berdasarkan riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama dengan Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Universitas Indonesia, 80% dari 88.1 juta pengguna internet di Indonesia adalah generasi muda kategori digital native, mereka yang lahir pada tahun 1980 dan sesudahnya.

PBB, melalui laporan 'Measuring the Information Society; yang dirilis oleh International Telecommunication Union (ITU) tahun 2013, menetapkan prasyarat generasi digital native adalah jika mereka juga belajar tentang literasi digital/internet, baik secara formal maupun informal.

sumber: inet.detik.com

Analisis:

Dengan perannya yang sangat penting dalam dunia pendidikan, internet haruslah diliterasi di sekolah. Agar penggunaan internet dapat lebih berguna bagi siswa maupun guru yang berada di sekolah. Jika penggunaan internet lebih optimal, maka hasil edukasi di sekolah pun akan lebih meningkat.

Analisis: Go-Tix, Loket Jualan Tiket Abang Go-Jek

Perusahaan aplikasi pemesanan ojek online, Go-Jek, kembali menambah layanan baru. Kali ini mereka menghadirkan Go-Tix, layanan mobile ticketing.


Lewat Go-Tix, penguna dapat memesan tiket dan dapat diantarkan menuju lokasi acara. Tapi saat ini tiket yang dapat dipesan masih terbatas untuk acara musik, olahraga, seni budaya, atraksi, hingga workshop.

Pemantauan detikINET pada Rabu (30/12/2015), layanan Go-Tix baru ada di aplikasi Go-Jek untuk Android. Sementara untuk iOS belum tersedia, mungkin beberapa hari lagi setelah update baru muncul.

Saat setelah jari menekan layanan Go-Tix di aplikasi Go-Jek, penguna akan disuguhi tiga menu yakni What's Happening, On Sale dan My Ticket. Bagian What's Happening menyediakan berbagai informasi acara yang akan berlangsung dalam waktu dekat.

Ketika menekan salah satu acara, akan muncul informasi yang terkait, mulai dari waktu, tempat, deskripsi, denah hingga harga tiket. Bila acara tersebut berbayar, pengguna dapat langsung memesan tiket di bagian bawahnya. Sementara bila acara tersebut gratis, terdapat tombol pemesanan Go-Ride untuk mengantar pengguna ke lokasi.

Di bagian On Sale, kita dapat dengan mudah menemukan acara apa saja yang tiketnya sudah bisa dipesan lewat Go-Jek. Saat detikINET mencoba memesan, beberapa acara membatasi pembelian hingga 6 tiket dalam sekali transaksi.

Pengguna kemudian diberi waktu 15 menit untuk melakukan pembayaran. Untuk pembayarannya sendiri, Go-Jek baru menyediakan opsi kartu kredit. Bisa jadi ke depannya dapat mengunakan Go-Jek Credit ataupun cash saat tiket diantar oleh pengemudi ojeknya.

Pengiriman tiketnya sendiri tergantung promotor acara. Bila berbentuk tiket fisik, pihak Go-Jek akan mengantarkannya menggunakan armada ojeknya. Sementara bila berupa e-ticket, pihak Go-Jek akan memberikan informasi soal mekanisme selanjutnya.


Analisis:

Startup yang mulai terkenal karena inovasi barunya dalam membuat ojek menjadi "online" ini tak hentinya membuat gebrakan baru. Go-Tix dapat membuat penggunanya memesan ticket dengan lebih mudah. Bukan sekedar ticket elektrik yang masih bisa dibeli di beberapa website, namun juga ticket fisik yang dapat diantarkan langsung oleh armada Go-Jek secara langsung.

Analisis: 10 Startup Paling Diburu Pencari Kerja Indonesia

Industri digital di Indonesia terus tumbuh kian pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya dukungan terhadap infrastruktur digital.


Menurut riset yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), selama tahun 2014 jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88,1 juta atau tumbuh sebanyak 16,2 juta pengguna dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah penduduk di Tanah Air telah mencapai lebih dari 250 juta.

Artinya, dengan penetrasi internet yang cukup besar, yakni sekitar 35%, Indonesia menjadi negara yang sangat potensial bagi pertumbuhan bisnis digital. Karena itu, tidak mengherankan jika semakin banyak startup (perusahaan rintisan berbasis internet) lahir di Indonesia.

Terkait dengan startup, Jobplanet menyusun daftar 10 startup yang paling menarik perhatian para pencari kerja di Indonesia pada penghujung tahun 2015. Daftar tersebut disusun berdasarkan analisis data Jobplanet terhadap jumlah pageview atau laman yang dibuka oleh para pengguna selama bulan November 2015.

Total sebanyak 30.000 laman berisi profil dan review mengenai 48 startup di Indonesia yang terdaftar dalam database Jobplanet ‘diintip' oleh para pengguna selama bulan November 2015. Jobplanet mengklasifikasikan startup sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis berbasis internet, bergerak dan berkembang dengan cepat, serta memiliki ceruk pasar yang khusus.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Jobplanet, Tokopedia merupakan startup yang lamannya paling banyak dilihat oleh para pengguna, yakni sebanyak 49,17%. Dua startup lainnya yang menemani Tokopedia di posisi tiga teratas adalah Traveloka (12,28%) dan Go-Jek (12,00%). Ketiga startup tersebut mendominasi sebanyak hampir 75% dari total kunjungan ke laman-laman startup yang ada di Jobplanet.

Berikut adalah 10 startup yang paling banyak menarik perhatian pencari kerja di Indonesia di penghujung tahun 2015:

1. PT Tokopedia atau Tokopedia (49,17%)
2. PT Traveloka Indonesia atau Traveloka (12,28%)
3. PT Go-Jek Indonesia atau Go-Jek (12,00%)
4. PT ECart Services Indonesia atau Lazada (8,62%)
5. PT Kreatif Media Karya (3,90%)
6. PT Darta Media Indonesia (3,46%)
7. PT Bhinneka Mentari Dimensi (3,27%)
8. PT Global Digital Niaga atau Blibli (2,95%)
9. PT OLX Indonesia (2,31%)
10. PT Fashion Eservices Indonesia atau Zalora (2,04%)

“Selama ini, kebanyakan pencari kerja mengincar perusahaan-perusahaan besar dan mapan. Sementara startup masih dipandang sebagai perusahaan yang kurang mapan dan belum bisa memberikan jaminan ataupun benefit yang cukup untuk mensejahterakan para karyawannya,” Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia.

"Meski demikian, berdasarkan hasil penelusuran kami, ternyata cukup banyak pengguna Jobplanet — yang tak lain juga merupakan para pencari kerja — tertarik dan ingin mengetahui seluk-beluk bekerja di startup. Hal ini terlihat dari cukup tingginya jumlah kunjungan ke laman-laman yang berisi profil serta review mengenai startup,” imbuhnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Rabu (30/12/2015).

Jobplanet sendiri merupakan platform komunitas online untuk berbagi informasi seputar dunia kerja dan perusahaan. Jobplanet menampilkan review tentang budaya dan suasana kerja di perusahaan, informasi gaji, serta kisi-kisi pertanyaan dalam wawancara kerja.

Situs ini mulai beroperasi di Indonesia sejak bulan Agustus 2015. Hingga pertengahan Desember 2015, Jobplanet telah memiliki lebih dari 212.000 anggota dan telah mengumpulkan sekitar 93.000 review dalam databasenya. Selain itu, sekitar 21.500 perusahaan telah terdaftar dalam database Jobplanet.


Analisis:

Sedikit demi sedikit masyarakat melek teknologi di Indonesia semakin banyak. Terlihat dengan banyaknya minat untuk bekerja pada sebuah startup yang tentunya mengandalkan teknologi sebagai operasional kerjanya. Semoga kedepannya akan semakin banyak lahirnya startup-startup berkualitas di Indonesia.

Analisis: Google Cardboard Selamatkan Nyawa Bayi

Google Cardboard sejatinya diciptakan untuk menghadirkan pengalaman virtual reality yang murah dan menyenangkan. Tapi, siapa sangka kotak kardus kecil ini bisa menyelamatkan nyawa manusia?


Teegan Lexcen, seorang bayi berusia empat bulan asal Minnesota, Amerika Serikat lahir dengan jantung yang tidak biasanya, yakni dengan ukuran yang mungil dan kondisi yang buruk. Tak cukup sampai di situ, Teegan juga lahir dengan kondisi paru-paru hanya sebelah.

Dengan kondisi yang meperihatinkan itu, ahli medis sempat memperkirakan Teegan tidak akan bisa bertahan dalam beberapa bulan. Namun untungnya, dokter di rumah sakit Nicklaus Children di Miami, Florida punya inisiatif dengan menggunakan Google Cardboard ketika sedang menjalankan operasi.

Juan-Carlos Muniz, dokter yang juga menjabat sebagai Head of MRI department rumah sakit Nicklaus memutuskan untuk mengubah hasil scan 2D dari jantung sang bocah menjadi gambar stereoscopic. Muniz pun kemudian mengupload hasil gambar tadi ke sebuah iPhone dan menaruhnya di Google Cardboard.

Dengan demikian, sang partner yang seorang ahli bedah kardiovaskular Dr. Redmond Burke bisa melihat apa yang ada di dalam jantung sang anak tadi. Burke pun mengklaim jika pengalaman Google Cardboard ini mirip dengan apa yang terjadi ketika sedang menghadiri bedah di ruang operasi.

Melihat jantung Teegan secara jelas membuat Burke mampu mendeteksi dan mengambil keputusan dalam melakukan operasi. Operasi yang berjalan dalam waktu tujuh jam ini nyatanya membuahkan hasil. Kini Teegan pun bisa menjalankan hidup dengan normal.

sumber: inet.detik.com

Analisis:

Sepertinya jika teknologi benar-benar digunakan secara efisien mungkin akan membuatnya sangat bermanfaat dalam bidang apapun. Google Cardboard yang sejatinya sebuah teknologi VR (virtual reality) namun ketika diterapkan dalam dunia kedokteran dapat begitu berguna hingga mampu membantu proses operasi merupakan bukti dari pemanfaatan teknologi dengan efisien dan maksimal.

Analisis: NASA Bangun Habitat di Mars

Sejumlah perusahaan dan badan antariksa berlomba dalam teknologi menaklukan planet Mars. Badan antariksa Amerika Serikat NASA bahkan sampai perlu suntikan dana senilai USD 55 juta atau sekitar Rp 760 miliar.


Dana segar yang berasal dari United States Congress ini rencananya akan dimanfaatkan oleh NASA untuk mengembangkan habitat di planet merah tersebut.

Dilansir Ubergizmo dari Space News, Jumat (1/1/2016), suntikan dana tadi sekaligus memberikan peningkatan anggaran NASA dalam mengerjakan proyek planet Mars.

Habitat ini nantinya akan dipakai sebagai tempat tinggal para astronot ketika berada di Mars. NASA diberikan waktu hingga 2018 untuk membuat prototipe habitat.

Dalam penggarapan proyek habitat ini, NASA tidak bekerja sendirian. Perusahaan swasta seperti Bigelow Aerospace dan Boeing nyatanya turut membantu NASA untuk membangun habitat di planet Mars.

Belakangan, pengembangan teknologi antariksa menjadi proyek yang diminati oleh kaum miliuner di dunia. Sebut saja CEO Tesla Motor Elon Musk dan CEO Amazon Jeff Bezos yang terlibat dalam proyek yang memakan uang tak sedikit ini.

Keduanya bahkan bersaing membeli kompleks peluncuran pesawat antariksa 39A milik NASA. Kompleks yang berlokasi di Kennedy Space Center di Florida, AS tersebut merupakan tempat peluncuran perdana sekaligus terakhir proyek luar angkasa NASA.

sumber: inet.detik.com

Analisis:

Tinggal di planet mars? Terdengar seperti mimpi atau sekedar cerita dalam novel fiksi belaka. Teknologi antariksa yang semakin berkembang sepertinya akan mewujudkan mimpi ini. NASA seperti sudah biasa membuat teknologi yang begitu "wah" dan membuat orang terkejut.

Analisis: 'Teknologi Jangan Cuma Diadopsi, Manfaatkan untuk Inovasi'

Raksasa elektronik Intel masih melihat Indonesia dan sejumlah negara lainnya di kawasan Asia seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan India sebagai pasar potensial untuk pengadopsi teknologi komputasi di 2016 ini.


"Salah satu pemicunya adalah pertumbuhan pasar dari kelas menengah," ulas Country Manager Intel Indonesia Harry K Nugraha dalam keterangan yang diterima detikINET, Selasa (5/1/2015).

Sejumlah negara ini dianggap sebagai pasar potensial untuk mengadopsi teknologi komputasi baru jika melihat perkembangan koneksi internet broadband, baik kabel maupun nirkabel, yang semakin luas.

Beberapa poin penting dari perkembangan ini adalah adopsi perangkat komputasi mini, antarmuka sensorik baru, smart device, big data, cloud, kamera depth-sensing, hingga robotika melalui teknologi Internet of Things (IoT).

Di Indonesia, menurut Harry, IoT dapat diimplementasikan dalam beberapa aspek, seperti lokasi mikro, transportasi masyarakat cerdas, respons yang cepat dalam situasi darurat, serta pembayaran digital.

"Teknologi seperti ini juga dapat digunakan untuk mendukung pengembangan kota pintar yang akan direncanakan di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya," jelasnya.

Meskipun negara-negara berkembang ini sudah melek teknologi, namun sayangnya, masih banyak pengguna yang hanya sekadar menjadikan smartphone maupun tabletnya hanya sebagai alat untuk mengakses internet saja.

Adopsi teknologi sejauh ini dinilai masih bersifat konsumerisme saja. Belum benar-benar dimanfaatkan untuk mendorong inovasi, memecahkan masalah, dan membuat konten yang bermanfaat dengan PC.

"Di India, Intel memimpin inisiatif untuk membangun 100 pusat komputasi di desa-desa terpencil untuk menunjukkan nilai dari PC untuk konsumen pedesaan," kata Harry.

Ia juga menjelaskan bahwa sisi kebalikan di pasar negara berkembang adalah bahwa tidak adanya tradisi warisan memberikan developer kesempatan untuk berinovasi dengan teknologi untuk melompati negara-negara lain.

"Di Indonesia, ada momentum nyata di antara startup yang dikembangkan generasi muda. Sebagai contoh yang baik adalah Go-Jek, aplikasi mobile baru yang memungkinkan orang untuk memesan transportasi roda dua dan menghindari kemacetan lalu lintas," kata Harry.

Oleh karena itu, di tahun 2016 ini, Intel bertekad untuk menggenjot kembali inovasinya agar bisa menjadi faktor multiplier untuk kekuatan dari Asia Pasifik dan Jepang.

Dari inovasi teknologi ini diharapkan, populasi kelas menengah semakin makmur, lahir budaya startup, ekosistem teknologi yang berkembang, dan generasi muda yang menjadi pengadopsi terkemuka di dunia teknologi.

"Dunia konektivitas di mana-mana akan datang dan mulai mendorong nilai baru bagi individu dan masyarakat, Intel yakin bahwa masa depan komputasi sangat cerah," pungkas Harry.


Analisis:

Teknologi sudah selayaknya digunakan secara maksimal dan efisien. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kemajuan dari sebuah negara. Jika teknologi hanya sebatas digunakan  (tidak maksimal) maka sungguh sia-sia teknologi yang sudah dibeli itu.

Analisis: Drone Ini Bisa Angkut Orang & Jadi Armada Taksi

Selain televisi, perangkat wearable atau smartphone, perangkat lain yang banyak dipamerkan di arena Consumer Electronic Show 2016 adalah drone. Salah satunya sebuah drone yang bisa mengangkut seorang penumpang dan direncanakan menjadi armada taksi di masa depan.


Adalah perusahaan asal China bernama EHang yang memamerkan drone ukuran besar dengan empat lengan berbaling-baling itu. Mereka mengklaimnya sebagai kendaraan terbang pertama di dunia yang ditujukan untuk sarana transportasi manusia.

"Anda tahu kan bagaimana rasanya duduk di sebuah mobil Ferrari? Drone ini sepuluh kali lebih baik," umbar pendiri Ehang, George Yan yang dikutip detikINET dari DailyMail, Kamis (7/1/2015).

Drone bernama 184 itu sepenuhnya otomatis. Pengguna cukup duduk dan menuliskan tujuan di aplikasi smartphone, kemudian drone akan terbang ke sana. "Saya pikir ada keinginan di kita semua untuk terbang. Kami mewujudkan impian itu," kata Yan.

"Semuanya dikalkulasi di sistem back end untuk memilih rute paling optimal, tidak akan bertabrakan juga dengan drone lain. Di drone itu kami juga membuat layanan back up canggih sehingga jika sistemnya gagal, sistem lain akan mengambil alih," paparnya.

Nama 184 sendiri berasal dari satu penumpang, delapan roket pendorong dan empat lengan. Ia dirancang untuk penerbangan jarak sampai 16 kilometer dengan kecepatan sekitar 86 kilometer per jam. Si drone dapat pula terbang dan mendarat secara vertikal.

"Adopsi massal dari drone ini akan mengurangi kemacetan dan kecelakaan. Drone 184 menyediakan solusi yang jelas terhadap banyak tantangan yang dihadapi industri transportasi dengan cara efektif dan efisien," klaim Yan.

Ehang nantinya juga akan menyediakan pusat kontrol yang beroperasi 24 jam untuk memastikan semua drone terbang dengan aman. Mereka berencana memasarkannya beberapa bulan lagi, pertama kali di China, kemudian menyasar pasar Eropa dan Amerika Serikat. Harganya belum disebutkan.


Analisis:

Salah satu inovasi yang sangat cemerlang, drone yang dapat mengangkut orang! Hal-hal yang dilakukan orang di masa depan dalam film fiksi itu pun sebentar lagi akan terwujud. Terbayang di masa depan setiap orang hilir mudik dengan kendaraan terbang untuk 1 orang ini. Sungguh terlihat "masa depan".

Analisis: Ini Alasan Menkominfo Beri Izin Open BTS

Menkominfo Rudiantara akhirnya mengizinkan implementasi Open BTS di Indonesia. Menurutnya, teknologi itu boleh-boleh saja digelar secara terbatas asalkan tidak komersial dan tertutup. Apa alasannya?

Dengan adanya teknologi semacam Open BTS ini, menteri mengaku tak bisa menutup mata. Toh, menurut dia, inovasi karya anak bangsa ini terbukti mampu ikut membantu masyarakat dalam hal penyediaan akses telekomunikasi.

Menteri pun berjanji akan menyiapkan perangkat aturan pendukungnya agar implementasi Open BTS ini bisa dinyatakan legal di mata hukum.

"Sebulan atau dua bulan ini sudah selesai regulasinya. Nanti kita lihat seperti apa, kalau mau open public punya numbering, bisa telepon ke operator mana saja itu harus ada international standard," kata Rudiantara di kantor ICT Watch, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

"Teman-teman kan mengakui tidak ada standar internasionalnya. Ya sudah kalau island kan nggak apa-apa. Satu desa dikasih satu ponsel, mau nyambung mau nggak, ya orang nggak bayar," sambungnya.

Ia pun menegaskan, implementasi Open BTS boleh-boleh saja asalkan tidak terkoneksi secara komersial di area rural. Misalnya untuk proyek Palapa Ring yang sedang digarap pemerintah.

"Untuk Palapa Ring nggak bisa, karena itu ada interkoneksinya. Apapun yang ada standar-standar instutisional, ya harus dipenuhi. Indonesia itu membernya ITU (international telecommunication union), operator juga bagian dari GSMA (GSM Association)," kata menteri.

"Kenapa harus comply, karena ini perlindungan terhadap pelanggan, kalau nggak ada standard, sudah bayar ada masalah siapa yang disalahin? Harus ada yang tanggung jawab.

"Kalau menurut saya, mulai dari gratis dululah, non komersial. BHP (biaya hak penggunaan) frekuensi juga dibebaskan dulu. Kita coba satu tahun atau enam bulan dulu, sambil jalan nanti ada perubahan lagi kebijakan atau apa perubahan kita ubah lagi," jelasnya lebih lanjut.

Dari sisi frekuensi, teknologi Open BTS ini hanya diizinkan untuk beroperasi di spektrum 900 MHz. Namun sebenarnya, menteri berharap, teknologi ini juga bisa digunakan untuk spektrum 700 MHz pasca migrasi siaran analog ke digital rampung 2018 nanti.

"Sekarang bisanya baru 900 MHz, makanya saya tanya 700 MHz bisa apa nggak. Saya mikirnya bisa pakai untuk dapatkan digital dividen di 700 MHz, jadi saya cari teman-teman yang bisa bantuin di situ," pungkas menteri yang akrab disapa Chief RA itu.

Analisis:

Open BTS sebagai sarana mempermudah jaringan selular di daerah terpencil merupakan solusi dari kurangnya komunikasi antar seluruh rakyat di Indonesia. Menkominfo cukup bijak jika memberi izin akan teknologi ini. Namun penggunaan open BTS pun harus non komersial agar sesuai izin yang diberikan.

Analisis: Akhirnya! Netflix Resmi Hadir di Indonesia

Di tengah maraknya pembajakan film di internet, layanan streaming video Netflix rupanya pede masuk ke Indonesia. Terhitung 7 Januari 2015 ini, aksi Daredevil dan Jessica Jones dapat dinikmati secara legal.


Hadirnya Netflix di Tanah Air menjadi bagian dari ekspansi bisnis perusahaan yang berbasis di Los Gatos, California, Amerika Serikat itu. Selain Indonesia, ada 130 negara lain yang disambangi layanan ini. Kini total 190 negara ytang telah disambangi oleh Netflix.

"Hari ini Anda sedang menyaksikan kelahiran jaringan TV internet global baru. Dengan peluncuran ini, konsumen di seluruh dunia, dari Singapura ke St Petersburg, dari San Francisco ke Sao Paulo - akan dapat menikmati acara TV dan film secara bersamaan tanpa menunggu lama," kata Co-founder and Chief Executive Reed Hastings.

"Dengan bantuan internet, kita menempatkan kekuasaan di tangan konsumen untuk menonton kapanpun, di manapun dan pada perangkat apapun," paparnya saat menyampaikan keynote di ajang CES 2016 seperti detikINET kutip dari keterangannya, Kamis (7/1/2016).

Dikatakan Hasting, dengan hadirnya Netflix di banyak negara, pihaknya kini menambah dukungan beberapa bahasa. Total saat ini ada 17 bahasa, di antaranya Inggris, Arab, Korea, China dan lain-lain. Kedepannya, Netflix berjanji akan makin menambah lebih banyak lagi.

"Mulai hari ini dan seterusnya, kami akan mendengarkan dan belajar, secara bertahap menambahkan lebih banyak bahasa, lebih banyak konten dan lebih banyak cara bagi orang untuk terlibat dengan Netflix," ujar Hastings.

Di negara asalnya, biaya berlangganan per bulan Netflix mulai dari USD 7,99 untuk paket basic, USD 9,99 untuk paket standar dan USD 11,99 untuk paket premium.

Sementara di Indonesia, layanan ini memberlakukan tarif yang sama. Untuk paket standar Rp 109 ribu, paket premium Rp 139 ribu, paket premium Rp 169 ribu. Namun untuk bulan pertama, Netflix memberikan akses gratis selama sebulan setelah pengguna melakukan registrasi.

Setelah berlangganan, pengguna dapat menyaksikkan Netflix di berbagai perangkat, mulai dari smartphone, tablet, desktop, smart tv hingga konsole game. Selain film layar lebar, ada banyak judul serial yang dapat dinikmati.

Dan ditahun 2016 ini, Netflix berencana akan menghadirkan 31 film seri baru yang dibuat sendiri. Selain itu ada dua lusin film film dan dokumenter yang akan tayang. Serta sejumlah tayangan komedi dan untuk anak-anak.


Analisis:

Di tengah maraknya penyebaran video/movie ilegal di tanah air ini, justru Netflix sebagai penyedia streaming video legal mulai melebarkan sayapnya. Kemungkinan layanan legal seperti Netflix ini akan kurang diminati jika peraturan cyber crime di Indonesia masih begitu longgar dan mudah dibodohi. Seperti diketahui sistem Internet Positif yang melakukan blocking terhadap beberapa web ilegal masih saja bisa di bypass dengan berbagai cara. Semoga penyedia layanan yang legal seperti Netflix ini dapat mengubah pola pikir masyarakat yang masih menikmati layanan ilegal, karena layanan legal Netflix ini pun tidak dibandrol dengan harga selangit.

Contoh Kalimat Sinonim, Hiponimi, Homonimi, Polisemi, Antonimi

Kalimat Sinonim

Sinonim ialah sebuah kata ataupun kalimat yang mempunyai makna atau pengertian yang sama atau mirip

Contoh Kalimat : Aku berkuliah di Gunadarma, Universitas swasta itu, sudah 3 tahun lamanya.

Kalimat Hiponimi

Kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya

Contoh Kalimat: Dia menjenguk ibunya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Kalimat Homonimi

Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama

Contoh Kalimat : Dia bisa membuat program dengan bahasa Pascal. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)

Kalimat Polisemi

Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.

Contoh Kalimat : Para pedagang kaki lima itu kocar kacir dikejar Tramtib.

Kalimat Antonimi

Antonim mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, Karena antonim ialah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.

Contoh Kalimat :  Menurutku dia cantik, tapi bagi kebanyakan orang dia justru terlihat jelek.

Format Surat Undangan Rapat

UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus E, Jl. Akses Kelapa Dua Telp. (021) 8710561 Fax. (021) 8727541
Kota Depok

No. : 023/KMK/UG/I/2015
Perihal : Undangan Rapat
Lampiran : -

Yth. Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia
di
Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sehubungan banyaknya hal yang perlu dibahas mengenai kurikulum Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, maka dengan ini kami mengundang saudara/i untuk hadir pada:

Hari, tanggal : Rabu, 25 November 2015
Pukul: 9.00 s/d selesai
Tempat: Rapat Dosen Bahasa Indonesia

Dengan demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Banda Aceh, 30 Agustus  2015

                                                                                                      Koordinator Mata Kuliah


                                                                                                      ( M. Dieqy Dzulqaidar )