Rabu, 18 November 2015

Analisis: Menanti Era Mobil Tanpa Sopir

Jakarta - Teknologi canggih mungkin akan membuat semua mobil di masa depan bisa jalan sendiri tanpa bantuan pengemudi. Soalnya saat ini, hampir semua perusahaan otomotif besar tengah mengembangkan mobil otomatis semacam itu.


Sebut saja Ford. Di ajang Frankfurt Auto Show belum lama ini, Ford memperkenalkan fitur Active Speed Limiter. Fitur ini membuat mobil otomatis menurunkan kecepatan sesuai yang tertera di rambu lalu lintas. Ada kamera dan software khusus yang membuat mobil bereaksi jika melihat rambu soal batas kecepatan.

Saat ini, Active Speed Limiter sudah bisa dipakai di beberapa model mobil Ford yang dijual di Eropa seharga 560 euro. Terobosan dari Ford ini hanya satu dari banyak fitur semi otonom yang dikembangkan pabrikan mobil lain. Semi otonom berarti mobil masih butuh dikemudikan manusia, tapi juga bisa beroperasi otomatis di berbagai situasi.

Mercedez Benz S Class 2014 misalnya, memiliki sistem bernama Intelligent Drive yang memungkinkan mobil berjalan sendiri di kondisi macet dan kecepatan rendah. BMW, Honda sampai Hyundai akan menawarkan solusi serupa.

Mobil BMW flagship yakni 7 Series, memiliki fitur bisa parkir sendiri tanpa bantuan manusia sedikitpun. Jadi jika mau parkir tinggal berhenti, menekan tombol dan mobil akan bergerak sendiri untuk parkir.

Perusahaan mobil listrik Tesla juga punya teknologi tak kalah canggih. Fitur autopilot mereka bisa di-download ke model Tesla baru. Dengannya, mobil bisa berjalan sendiri mengikuti marka jalan dan berhenti jika ada halangan di depan. Namun Tesla mengingatkan, autopilot hanya bisa dipakai di situasi tertentu dan campur tangan pengemudi mutlak diperlukan.

"Kami akan menambahkan batasan tambahan soal kapan autopilot bisa diaktivasi, untuk meminimalisir kemungkinan orang orang melakukan hal gila dengannya," kata CEO Tesla, Elon Musk.

Dikutip detikINET dari Reuters, era mobil seni otonom ini diharapkan membantu pengemudi dan regulator mulai akrab dengan teknologinya dan akhirnya nanti tidak ragu lagi memakainya dan mengizinkannya lalu lalang di jalanan.

Kedatangan mobil otomatis tidak hanya membuka sumber pendapatan baru bagi produsen mobil, tapi juga perusahaan sensor elektronik, kamera dan software yang memungkinkan teknologinya berjalan mulus. Tak terkecuali raksasa teknologi semacam Google, Apple, Samsung, Sony sampai Nvidia.

"Teknologi kami ada di lebih dari 8 juta mobil yang sekarang ada di jalanan dan akan tersedia di lebih dari 30 juta mobil dalam empat sampai lima tahun ke depan. Mobil masa depan akan memahami dunia yang bergerak di sekitar mereka," kata CEO Nvidia, Jen Hsung Huang.

Sedangkan Google telah berdiskusi dengan lusinan perusahaan otomotif untuk merilis sistem mobil otomatisnya di tahun 2020. Tahun itu, akan diadakan Olimpiade di Tokyo dan raksasa mobil Jepang seperti Toyota, Honda dan Nissan akan memamerkan mobil yang bisa berjalan sendiri. Meski diprediksi masih butuh sedikit bantuan pengemudi.

Baru setelah itu diperkirakan ada mobil yang benar-benar bisa berjalan otomatis sepenuhnya, sama sekali tak butuh bantuan manusia. Kita tunggu saja.

sumber: inet.detik.com

Analisis:

Di berbagai film hollywood sering dijumpai mobil masa depan yang bisa berjalan sendiri tanpa bantuan pengemudi. Hal luar biasa ini bukan menjadi angan-angan semata lagi. Banyaknya produsen mobil yang mengembangkan teknologi autopilot untuk mobil membuat hal mustahil itu sedikit demi sedikit akan menjadi nyata. Entah kapan dan secanggih apa teknologi autopilot yang sempurna itu kelak tercipta. Namun apa yang terjadi dengan profesi supir apabila teknologi ini telah tercipta? Semoga tidak berdampak buruk untuk perekonomian kalangan menengah ke bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar